Eddy pun terdorong untuk terjun langsung dalam usaha membangkitkan PSMS Medan hingga klub tersebut menjuarai Piala Kemerdekaan 2015. Tak hanya itu, ia juga mengusahakan PSMS Medan untuk dapat mengikuti Piala Jenderal Sudirman yang awalnya telah mendapat penolakan. Ia pun disebut sebagai sosok jenderal bintang tiga penyelamat sepakbola Indonesia. Perlahan namanya pun mencuat ke permukaan dunia sepakbola Indonesia.
Pada saat itu kelompok bernama K-85 mencalonkan Eddy sebagai Ketua Umum PSSI. Kelompok ini merupakan kumpulan dari 85 klub pemilik suara dalam kongres PSSI yang menginginkan rezim La Nyalla Mattalitti berakhir. Mereka juga merupakan perkumpulan para voters yang mendesak PSSI merombak total susunan kepengurusan yang ada pada saat itu.
Dukungan untuk Eddy sebagai Ketua Umum PSSI terus menguat. Dukungan mengalir dari Forum Persatuan Tim Pegunungan Tengah Papua dan Papua Barat yang beranggotakan Persipani Paniai, Persintan Intan Jaya, Persigubin Gunung Bintang, Persiyali Yalimo, Kaimana FC, dan Persikos Kota Sorong.
Hingga akhirnya pada Kamis (10/11/2016) sore di Hotel Mercure, Ancol ia berhasil memenangkan proses pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Ia berhasil mendulang suara terbanyak mengungguli kelima calon ketua umum lainnya. Eddy memenangkan 76 suara, meninggalkan Jendral (Purn) Moeldoko yang mendapat 23 suara. Sedangkan Walikota Batu Eddy Rumpoko memperoleh satu suara. Terdapat tujuh suara dianggap tidak sah.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2PS1Gyg
No comments:
Post a Comment