Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan rupiah ini menuju 14.700 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa 6 November 2018, rupiah dibuka di angka 14.947 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.976 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.892 per dolar AS hingga 14.947 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 9,11 persen.
Sedangka berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.891 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.972 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, laju dolar AS melemah seiring dengan aksi lepas dolar oleh investor jelang adanya pemilu tengah semester AS, sehingga berimbas pada penguatan rupiah.
"Dengan kondisi tersebut, pergerakan rupiah menguat dengan memanfaatkan pelemahan dolar AS," ujar Reza dikutip dari Antara.
Reza memperkirakan pada Selasa ini rupiah akan bergerak di kisaran 14.983 per dolar AS hingga 14.969 per dolar AS.
Meski dirilisnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap di atas ekspektasi, namun, tidak cukup kuat mengangkat rupiah. Bahkan berbalik melemahnya laju dolar AS setelah penguatan selama beberapa hari sebelumnya juga tidak direspon positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB kuartal III 2018 naik 5,17 persen, di atas ekspektasi sejumlah pengamat yang memperkirakan di angka 5,14 persen. Pertumbuhan ekonomi itu dinilai tertinggi secara tahunan sejak 2014 atau di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.
Konsumsi pemerintah pada kuartal III 2018 cukup memberikan kontribusi lebih bagi pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut yang tumbuh 5,17 persen.
Meski dinilai di atas ekspektasi, namun angka tersebut jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,27 persen. Oleh karena itu, pelaku pasar memanfaatkan penguatan rupiah sebelumnya untuk kembali melemah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment