Semua proses pengerjaan tenun dilakukan secara tradisional. Begitu pula dengan pewarnaannya yang menggunakan bahan alami. Namun, untuk beberapa kain tenun yang ukurannya lebih kecil, waktu pengerjaan dan pewarnaan bisa lebih cepat.
"Semua proses tenun ini pengerjaannya secara tradisional, begitu pula pewarnaannya yang menggunakan bahan alami, seperti berasal dari akar, daun, buah, batang kulit pohon dan lain-lain," tuturnya.
Selain kain panjang, Rosvita juga menampilkan produk lainnya bermotif tenun Maumere seperti dompet, tempat kartu, aksesoris, dan syal. Ia mengaku sangat senang berpartisipasi dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 karena bisa memperkenalkan kain kebanggannya kepada masyarakat mancanegara.
"Ini merupakan kesempatan saya untuk memperkenalkan tenun kepada masyarakat mancanegara. Saya berharap, setelah pameran ini, produk-produk tenun dari NTT semakin go international," ujar Rosvita.
Ia mengatakan, kain karyanya sudah beberapa kali dipesan warga Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman. Kain tenun Maumere ini hadir di Indonesia Pavilion hanya sampai kemarin, Selasa, 9 Oktober 2018, karena akan bergantian dengan kain tradisional dari daerah lain.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment