Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Jember menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul jumlah pasien hepatitis A melonjak signifikan.
Rata-rata penderita hepatitis A merupakan pelajar dan mahasiswa yang dirawat di sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Sejumlah rumah sakit di Jember, Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir terus didatangi pasien hepatitis A.
Salah satu rumah sakit di Jember, Jawa Timur yang dipenuhi pasien hepatitis A adalah RSUD Dr. Soebandi. Hampir setiap hari ada pasien yang datang berobat maupun dirawat karena menderita hepatitis A.
Menurut dokter, virus hepatitis A berkembang seiring dengan pergantian musim, umumnya menular dengan cepat melalui peralatan makan serta cara penyajiannya yang kurang higienis.
"Cara penularan dari hepatitis A ini, melalui istilahnya, fekal-oral, jadi penularannya itu dari kotoran yang dibuang manusia dan bisa termakan atau tidak sengaja termakan, melalui tangan yang tidak dicuci dengan bersih, melalui alat-alat makan yang terkontaminasi,” ujar dr. Hendro Soelistijono, Direktur RSUD Dr. Soebandi, seperti dikutip dari Liputan6, 30 Desember 2019.
Virus hepatitis A merebak di Jember sejak dua minggu terakhir. Sementara ini lebih dari 200 pasien terjangkit hepatitis A. Tingginya jumlah penderita, memaksa dinas kesehatan menetapkan status Kejadian Luar Biasa, atau KLB.
"Berdasarkan penetapan KLB hepatitis A, sampai dengan tanggal 25 Desember ada 217 kasus yang sudah di-publish oleh Bupati, tentunya ini akan di-update,” kata Arif Setiawan, Kasi Surveilans Dinkes Jember.
Adapun rata-rata pasien berasal dari kalangan usia pelajar dan mahasiswa, yang seringkali membeli makanan di luar atau pinggir-pinggir jalan.
No comments:
Post a Comment