Liputan6.com, Jakarta Tanda kedutan mata kiri bawah sering kali dikaitkan dengan mitos. Padahal, dalam dunia medis, munculnya tanda kedutan mata kiri bawah bisa menjadi pertanda kondisi tertentu. Kedutan mata biasanya ditandai dengan pergerakan pada kelopak mata.
Namun, tanda kedutan mata sebenarnya tidak hanya terjadi di kiri bawah saja. Melainkan juga dapat muncul pada kelopak mata kanan dan kiri bagian atas atau bawah.
Sering kali tanda kedutan mata kiri bawah datang secara tiba-tiba dan bisa bertahan hingga jangka waktu tertentu. Sebagian orang dapat merasakan ketika matanya berkedut. Sedangkan sebagian yang lain hanya merasakan pergerakan yang terlalu kecil atau terlalu sedikit untuk disadari.
Tanda kedutan mata kiri bawah dapat terjadi karena beragam sebab. Kamu perlu mengenali lebih dalam mengenai kondisi-kondisi apa yang dapat membuat kedutan mata kiri bawah.
Hal in bertujuan agar kamu mengetahui cara penangannya, serta kapan kedutan mata merupakan sebuah gejala kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Berikut penyebab tanda kedutan mata kiri bawah yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, (1/1/2020).
Sedang Mengalami Stres
Kebanyakan penyebab mata kedutan secara tiba-tiba bukanlah hal yang berbahaya dan dapat ditangani dengan mudah. Begitu juga dengan tanda kedutan mata kiri bawah. Salah satu penyebab kedutan mata adalah stres.
Namun, enggak semua orang yang sedang stres akan mengalami kedutan mata. Tetapi bagi beberapa orang stres bisa memicu kondisi tersebut.
Apabila kamu mengalami kedutan mata yang diakibatkan stres, maka kamu perlu melakukan relaksasi. Kamu bisa melakukan beberapa latihan teknik pernapasan, yoga, melakukan hobi, menghabiskan waktu dengan orang terkasih, dan lain sebagainya.
Kebiasaan Konsumsi Kafein
Tanda kedutan mata kiri bawah juga bisa diakibatkan konsumsi kafein. Untuk menghindari atau mengatasi kedutan mata, kamu bisa mengurangi konsumsi kopi, teh, coklat, minuman bersoda, dan lain sebagainya.
Minuman lain yang dapat menyebabkan kedutan mata adalah minuman beralkohol. Apabila kamu mengonsumsinya, pertimbangkan untuk berhenti.
Mata Kering
Tanda kedutan mata kiri bawah lainnya diakibatkan karena mata kering. Hal ini bisa terjadi secara normal pada orang di atas usia 50 tahun.
Seseorang yang rutin menggunakan komputer atau laptop juga kerap mengalami kondisi ini. Kedutan mata juga dapat terjadi pada seseorang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antihistamin dan antidepresan.
Penggunaan lensa kontak dan kelelahan juga dapat memicu terjadinya kedutan mata kiri bawah. Apabila kamu mengalami kondisi mata kering, sebaiknya kamu perlu memeriksakan mata kamu ke dokter.
Kelelahan
Kedutan mata juga bisa disebabkan kelelahan. Baik karena kurang tidur atau penyebab-penyebab lainnya. Untuk mengatasinya, cobalah untuk bersantai atau luangkan waktu untuk tidur lebih banyak.
Kelelahan yang spesifik pada mata juga dapat memicu kedutan. Kondisi tersebut dapat diakaibatkan oleh gangguan penglihatan yang membutuhkan kacamata atau perubahan ukuran lensa kacamata.
Penggunaan Alat-alat Elektronik
Tanda kedutan mata kiri bawah juga bisa diakibatkan oleh penggunaan alat-alat elektronik seperti komputer, TV, tablet, atau smartphone secara berlebihan. Untuk mencegah kedutan mata, kamu bisa menerapkan aturan 20-20-20.
Ini merupakan cara mengalihkan pandangan dari layar setiap 20 menit, mengistirahatkan mata dengan melihat benda sejauh minimal 20 kaki (kurang lebih 6 meter), dan selama 20 detik.
Kurang Mendapatkan Nutrisi yang Seimbang
Kedutan mata sebelah kiri bawah juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan nutrisi, terutama magnesium. Hal ini yang mungkin juga berpengaruh adalah adanya alergi.
Mata yang mengalami alergi akan membengkak, berair, dan terasa gatal. Biasanya kamu yang merasakan alergi di area mata akan refleks menggosok mata.
Hal ini mengakibatkan zat histamin akan dilepaskan pada jaringan kelopak mata dan air mata. Histamin juga diperkirakan menyebabkan kedutan pada mata.
Hemifacial spasm
Penyebab kedutan mata kiri bawah lainnya yang memerlukan perhatian khusus adalah hemifacial spasm. Kondisi ini dipercaya disebabkan oleh iritasi pada saraf fasialis. Spasme yang muncul sering kali awalnya dirasakan pada salah satu mata, kemudian menyebar pada satu sisi wajah dan menyebabkan kontraksi spontan pada rahang, mulut, pipi, bahkan leher.
Benign essesntial blepharospasm
Terdapat penyebab lain yang mengakibatkan kedutan mata dalam jangka waktu lama, dan perlu diketahui, karena penyebab ini membutuhkan perhatian khusus. Salah satunya adalah benign essential blepharospasm.
Kondisi ini menggambarkan kelainan saraf yang jarang dan menyebabkan spasme dan kontraksi otot di sekitar mata. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Mereka dengan kondisi ini akan sering berkedip dan kedutan pada mata yang dapat dipicu oleh stres, kelelahan, angin, cahaya, atau polusi udara. Benign essential blepharospasm biasanya bersifat genetik. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat terjadi perburukan.
Apabila beberapa waktu belakangan kamu merasakan kedutan pada mata, cobalah untuk memikirkan apa saja kemungkinan penyebabnya. Bisa saja kedutan mata yang kamu alami diakibatkan karena kurang tidur, stres, atau terlalu banyak mengonsumsi kafein atau minuman beralkohol.
Apabila penyebab tanda kedutan mata kiri bawah ada di antaranya, maka sebaiknya segera mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Kalau kedutan mata tidak juga membaik, kamu bisa mencoba konsultasikan keluhan ini dengan doketr untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Waktu yang Tepat untuk Memeriksakan Kedutan Mata
Apabila kamu mengalami kondisi seperti kedutan mata terjadi selama beberapa minggu dan terjadi terus-menerus, kelopak mata tertutup sepenuhnya saat berkedut dan kamu sulit membukanya, mata merah, bengkak, berair, hingga keluar cairan seperti nanah.
Kedutan mata hingga menutupi mata sepenuhnya, tidak hanya di mata, kedutan juga terjadi di bagian wajah yang lain. Apabila kamu mengalami kondisi-kondisi tersebut dalam jangka waktu lama, berat, dan sangat mengganggu, kemungkinan itu bukanlah gejala normal, melainkan pertanda penyakit lain yang lebih berat dan perlu segera memeriksakan diri ke dokter.