Ditengah penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian, lembaganya tetap mengingatkan bahaya aktifitas LGBT pada seluruh pelajar khususnya SMP di kabupaten Garut.
Dalam deklarasi penolakan aktifitas LGBT siang tadi, selain memberikan pernyataan sikap, lembaganya ujar Totong memberikan materi lainnya seperti pembinaan tentang bahaya narkoba, kemudian wawasan kenbangsaan dan pendidikan pancasila.
"Kami pun telah menyebarkan edaran ke seluruh sekolah agar melakukan deklarasi (penolkana LGBT) serupa dengan seluruh siswa," kata dia.
Dengan upaya itu, diharapkan tumbuh kesadaran dari diri siswa untuk menjauhi hal dan pergaulan yang merugikan. "Kami berkeyakinan seluruh siswa dan pelajar kami berkelakuan baik," kata dia.
Namun jika pada kenyataannya ditemukan siswa menyimpang melakukan hal itu, lembaganya ujar dia, tidak bosan untuk memberikan pembinaan, dengan harapan kelakuan siswa bisa kembali seperti biasa.
"Tapi kalau berdampak luas, apa daya jalan terakhir ada sanksi tegas yakni dikeluarkan di sekolah, memang tidak baik, tetapi ada efek jera juga bagi yang lain," ujarnya mengingatkan.
Imam Kamalaudin, 34 tahun, Kepala Sekolah SMP IT Darul Abror Garut menyambut baik deklarasi ratusan guru terhadap peredaran LGBT. Menurutnya hal itu penting untuk penyadaran bersama, akan besarnya bahaya yang ditimbulkan bagi siswa.
"Kalau di sekolah kami insyaalloh aman, sebab selain materi pendidikan umum, juga ada aspek pendidikan agama melalui pesantren," papar dia.
Ia berharap, fenomen kemunculan akun yang meresahkan itu terakhir kali terjadi di Garut dan bisa menjadi perhatian semua pihak. "Soal tanggung jawab membina anak itu kan tidak hanya di sekolah, tetapi juga ada orang tua, termasuk masyarakat lingkungan sekitar," kata dia.
No comments:
Post a Comment