Pages

Saturday, October 20, 2018

Defisit hingga The Fed Bayangi Perjalanan IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)  genap berjalan empat tahun pada 20 Oktober 2018. Selama empat tahun itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat sentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Akan tetapi, penguatan IHSG hanya sementara.

Berdasarkan data RTI,  IHSG berada di posisi 5.040 pada 20 Oktober 2014, dan alami penguatan 0,2 persen dari periode 17 Oktober 2014 di posisi 5.028.

IHSG pun terus menguat, dan mencetak rekor tertinggi di posisi 5.523 pada 7 April 2015. Namun, penguatan IHSG tak bertahan lama. IHSG sentuh rekor terendah di posisi 4.209 pada 25 September 2015.

Kemudian IHSG merangkak naik dari posisi terendah tersebut. Hingga akhirnya sentuh level tertinggi sejarah pasar modal Indonesia. IHSG capai posisi tertinggi di 6.689 pada 19 Februari 2018.

Namun, IHSG kembali tersungkur. IHSG ditutup ke posisi 5.837 pada 19 Oktober 2018. IHSG tumbuh sekitar 15,81 persen dari 20 Oktober 2014 di 5.040 menjadi 5.837 pada 19 Oktober 2018.

Selama 4 tahun Jokowi-JK, ada sejumlah faktor pengaruhi pergerakan IHSG. Kepala Riset PT RHB Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo, menuturkan ada sejumlah prestasi pemerintahan Jokowi-JK yang menjadi sentimen positif laju IHSG.

Dari internal, lembaga pemeringkat S&P menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi ke tingkat BBB- dari sebelumnya BB+ dengan prospek stabil pada kuartal II 2017.

"S&P upgrade rating investment grade baru pertama kali. Sebelumnya 1998. Ini salah satu prestasi. Presiden sebelumnya belum pernah raih upgrade," ujar Henry saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (20/10/2018).

Selain itu, pelaksanaan program tax amnesty atau pengampunan pajak di Indonesia, Henry menilai salah satu tersukses di dunia. Hingga akhir pelaksanaan Maret 2017, tax amnesty diikuti 973,4 ribu wajib pajak. Total penerimaan pajak dari uang tebusan capai Rp 115,9 triliun.  Pengungkapan harta Rp 4.884,2 triliun. Ini terdiri dari deklarasi harta di dalam negeri Rp 3.700,8 triliun, deklarasi harta luar negeri Rp 1.036,7 triliun dan repatriasi aset mencapai Rp 146,7 triliun.

Selanjutnya, menurut Henry, pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan saat pemerintahan Jokowi-JK juga menjadi sentimen positif IHSG. "Pembangunan selama 4 tahun ini sangat besar yang dilakukan dalam kurun waktu 10-15 tahun,” ujar Henry.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2AiZyGD

No comments:

Post a Comment